Kemaren gak sengaja searching2 nyari artikel di situs Pesantren UGM, eh dapat artikel yang menurut saya cukup menarik. artikel ini ditulis oleh Pak Ian. judulnya adalah Untukmu Juru Dakwah. berikut isinya
Aktif da’wah, tapi kuliah berantakan
Semangat berda’wah, tapi ingin lulus cepat
Akhirnya da’wah ditinggalkan
Dan barisannya pun berguguran
Ikhwah fillah, masalah ini sudah cukup familiar bukan ditelinga kita? Ketika da’wah membutuhkan pemuda-pemudi yang bersemangat membela Al Haq, menyebarkan ilmu syar’i di tengah-tengah ummat, mereka pun berpaling karena takut dengan IPK rendah, takut tidak bisa lulus cepat, ingin cum laude, atau semacamnya. Maka ikhwah fillah ingatlah firman ALLOH yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu..” (QS. Muhammad: 7)
Inilah janji ALLOH. Dan siapakah yang lebih menepati janji daripada ALLOH?
Perhatikanlah, yang mendapat pertolongan ALLOH adalah orang yang menolong agama ALLOH. Dan yang dimaksud menolong agama ALLOH sungguh dapat dengan jelas dipahami maksudnya yaitu menegakkan dan menyebarkan agama ALLOH yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, di muka bumi ini.
Nah, timbul pertanyaan dari sebagian ikhwan. “Kami sudah berda’wah, kami banyak membantu kegiatan da’wah, tapi kenapa IPK kami jelek, kelulusan kami malah tertunda, dimana pertolongan ALLOH?”. Ya akhi, renungkanlah, ketika kita merasa pertolongan ALLOH tidak sampai kepada kita maka hanya ada 2 kemungkinan:
1. Kita belum benar-benar menolong agama ALLOH
Renungkanlah apa yang kita lakukan! Apakah kesibukkan kita pada kegiatan da’wah telah berada pada jalan yang benar? Periksalah kembali apa yang kita da’wahkan selama ini. Apakah kita benar-benar menda’wahkan Al Haq, menda’wahkan Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman yang benar yaitu pemahaman para sahabat dan orang yang mengikuti mereka? Ataukah selama ini kita malah menda’wahkan hal-hal yang diada-adakan dalam agama, kita malah menda’wahkan kesyirikan, kita menda’wahkan hizbiyyah, ashobiyyah, fanatik buta, dan penyimpangan-penyimpangan lain? Jika ya, maka tak perlu tanya mengapa pertolongan ALLOH tidak kunjung datang.
Renungkanlah apa yang kita lakukan! Apakah setiap aktifitas da’wah kita semata-mata hanya mengharap ridho ALLOH Ta’ala? Ataukah karena ingin dikenal orang, ingin populer, ingin bertemu akhowat cantik, ingin dikenal baik oleh dosen, dan semua niatan duniawi lainnya? Jika ya, maka tak perlu tanya mengapa pertolongan ALLOH tidak kunjung datang.
2. Pertolongan ALLOH telah datang tanpa kita sadari
Ikhwah fillah, jika kita telah merasa telah benar-benar berusaha menolong agama ALLOH, maka yakinlah akan pertolongan ALLOH.
“Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” (QS Ali Imran : 9)
Maka ketahuilah ada 4 keadaan seorang hamba, pertama, ia mendapat kebaikan dunia dan akhirat. Kedua, ia mendapat kebaikan akhirat tapi tidak di dunia. Ketiga, ia mendapat kebaikan di dunia, tapi di akhirat nasibnya sengsara. Keempat, yang terburuk, ia mendapat keburukan dunia dan akhirat, wal’iyadzubillah. Ketahuilah, keadaan pertama dan kedua, itulah pertolongan ALLOH. Kadang ALLOH berkehendak menolong seorang hamba yang telah menolong agama-Nya sehingga ia mendapat kebaikan di akhirat dan kebaikan di dunia, dengan IPK tinggi, lulus cepat, cepat bekerja, hidup berkecukupan dan ni’mat dunia lainnya. Namun kadang, ALLOH berkehendak menolong seorang hamba dengan memberinya akhir yang baik di akhirat kelak, namun tidak disegerakan kepadanya ni’mat dunia. Kita tentunya ingin mendapat salah satu dari kedua keadaan ini bukan?
Maka ikhwah fiddien, kala kita merasa keni’matan dunia belum menyapa kita, padahal kita sudah bersungguh-sungguh mengikhlaskan diri menda’wahkan agama ini, jangan kecewa dulu, jangan berburuk sangka pada ALLOH. Mungkin ALLOH telah memberikan pertolongan pada kita dengan menjamin kebaikan di akhirat kelak.
Ikhwah fillah, ana nasehatkan kepada diri ana dan ikhwah semua, sebelum berharap pada pertolongan ALLOH, yang lebih penting adalah sebaiknya kita renungkan dahulu dalam-dalam apakah kita sudah menolong agama ALLOH dengan sebenar-benarnya?
Membaca artikel diatas, saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah selama ini saya sudah ikhlas melakukanya. Belum lama ini saya ditawari untuk menjadi pengurus suatu organisasi dakwah..awalnya saya menolak, dengan alasan yang kurang lebih sudah dikatakan diatas, yaitu pengen cepet lulus, gak pingin terikat, soalnya maklum saja saya menarget kan lulus dalam 4 tahun, mengingat saya masih memiliki adik yang juga butuh biaya untuk sekolah..selain itu juga saya bukan orang yang mampu me-manage waktu dengan baik..banyak sekali amanah yang terbengkalai karena keteledoran saya..oleh karena itu saya membulatkan tekad untuk tidak menerima tawaran itu, soalnya daripada disana saya hanya menumpang nama saja..sebenarnya saya sudah bergabung dengan organisasi ini sejak tahun 2006, hanya saja saya masih sebagai kader..dan baru tahun 2008 ini saya bener2 jadi pengurus.
Setelah selang beberapa hari, saya akhirnya menerima tawaran tersebut, dengan berbagai pertimbangan, dan semua itu telah saya diskusikan dengan ketua organisasinya, dan beliau menerima..ada hal yang cukup menggelikan sekaligus membuat saya sedikit kurang enak..pada waktu pelantikan pengurus, nama saya tidak disbutkan, padahal setahu saya, saya sudah dimasukkan sebagai pengurus..yang ada di benak saya, jangan2 saya tidak diterima jadi pengurus, dan banyak hal negatif lainnya yang terisirat di pikiran saya..namun Alhamdulillah panitia mengklarifikasi, bahwa telah terjadi kesalahan dalam menyebutkan nama..nah lho..gimana sihh, baru kali ini dalam hidup saya terjadi kesalahan menyebutkan nama saat pelantikan, mending kalo kesalahn yang masih bisa ditolerir, ini mereka bener2 dengan nama yang beda..waah musti potong kambing plus selamatan dulu tuh..lagian sekarang udah jamannya teknologi informasi, kan ada HP atau email, atau apa aja buat nyari tahu..tapi barangkali ke-ikhlasan saya masuk organisasi ini muli di-uji..smoga saja selama masa kepegurusan tidak terjadi hal2 yang tidak diinginkan, dan semuanya berjalan lancar..Aminn
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar